Posted by : Unknown Minggu, 01 Februari 2015

                                
 
     Apakah kita pernah merasakan ketakutan yang luar biasa dalam hidup ini? Takut miskin, takut gagal dalam berbisnis, takut tidak lulus ujian, takut tidak dapat membahagiakan keluarga, dan sebagainya. Takut adalah sifat yang alami dalam diri manusia. Semua orang pernah merasakan takut. Namun, takut yang bagaimana yang bernilai di sisi Allah?
Rasulullah saw., adalah pribadi yang kuat, terhormat, dan pantang putus asa. Akan tetapi, beliau juga memiliki rasa takut. Ketakutan beliau bukan ketakutan soal duniawi, melainkan takut kepada Allah Yang Maha Segalanya. Itu sebabnya Rasulullah saw., lebih banyak menangis daripada tertawa. Beliau menangis tatkala tahu Allah akan menimpakan murka yang sangat dahsyat kepada hamba-hamba-Nya yang ingkar.
Beliau pernah berkata, “Surga ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
Ketika Rasulullah menyampaikan hal tersebut, para sahabat menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.
 


Ketakutan hamba kepada Allah bergantung pada kadar makrifah (pengenalan) mereka kepada Rabb mereka. Semakin mereka mengenal Allah, semakin takutlah kepada-Nya. Semakin mereka tidak mengenal Allah dengan segala sifat dan perbuatan-Nya, semakin tipis pula kadar takut mereka kepada-Nya.
Rasulullah saw., adalah hamba yang paling mengenal Allah sehingga ketakutan beliau tergambar dalam kehidupan sehari-hari beliau yang selalu taat menjalankan perintah-perintah-Nya.
Nabi Adam as., takut mendapat murka Allah hingga selalu menangis dan memohon ampunan-Nya karena telah melanggar larangan memakan buah Khuldi. Konon air mata tangisan Nabi Adam ini mampu menumbuhkan tanaman-tanaman.
Nabi Yusuf as., menolak dengan tegas ketika diajak berbuat tak sepatutnya oleh Zulaikha. Beliau mengatakan, “Inni Akhafullah, saya takut kepada Allah.”
Nabi Nuh as., berdakwah hampir lima abad lamanya. Selama itu pula beliau selalu menangis memohon ampun karena takut kepada Allah. Demikian pula dengan para nabi dan rasul yang lain, padahal mereka adalah manusia yang selalu mendapat bimbingan dan pengawasan-Nya.
Lalu bagaimana dengan kita yang tidak pernah menangis karena berbuat salah? Hari kiamat adalah hari pembalasan yang sangat dahsyat. Tidak ada sesuatu rahasia yang tersembunyi. Semua rahasia akan dibongkar. Tidak ada lagi kebohongan, manipulasi, akal-akalan dan pemalsuan. “Keaslian diri” yang sesungguhnya akan terlihat. Kemana kita akan berlari? Jangan sampai kita tersedu karena semua keburukan kita terbongkar saat itu, sementara hari ini kita terbahak-bahak karena lupa diri.

[Betapa Rasulullah Merindukanmu. Abdillah F. Hasan. Quanta.]

Perbaikilah diri. Menjadi diri sendiri yang lebih baik dari sekarang, masih ada waktu kawan... Ma’annajaah!!!


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Blogger templates

Blogroll

Ashifana Zone

Diberdayakan oleh Blogger.

Badai di Bulan Juni

Assalamu'alaikum...

Copyright © Arashi Zone -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan